Nilai-Nilai dan Unsur
Budaya Yang Berkembang Pada Masa Kerajaan Islam dan Berkelanjutan Pada Masa
Sekarang
A. Pengertian
seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Islam adalah agama yang mencintai
kesenian. Karena Islam bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan antara
manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lain dan manusia dengan Allah
swt. Jika hubungan tersebut terjalin secara komperehensif dan sehat, maka
seluruh aspek kehidupan umat Islam akan teratur dan islami. Sebagaimana seni
adalah perpaduan antara berbagai jenis suara, olah tubuh ataupun hal lainnya.
B. Seni
budaya lokal yang bernafaskan Islam
Kesenian adalah salah
satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran agama Islam. Salah satu
buktinya adalah menyebarnya agama Islam dengan menggunakan wayang kulit dan
gamelan oleh Sunan Kalijaga. Diantara seni budaya nusantara yang telah
mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :
1. Wayang
Dalam bahasa berarti ”ayang-ayang” atau
bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir kain putih
sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah
pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung
unsur pelajaran (wejangan). Pertunjukan ini diiringi dengan teratur oleh
seperangkat gamelan.
2. Hadrah dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan
Islam. Seni suara yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit hewan)
sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang
bernuansakan Islami yaitu tentang pujian kepada Allah swt dan sanjungan kepada
Nabi Muhammad saw. Dalam menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini
juga menampilkan lagu cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai
sekarang kesenian hadrah masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman
sekarang kesenian hadrah biasanya hadir ketika acara pernikahan, akikahan atau
sunatan. Bahkan kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau
antar madrasah.
3. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menamilkan
nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah
Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a.
Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali
menggunakan musik rebana adalah ketika Rasulullah saw disambut dengan meriah di
Madinah.
4. Kesenian Debus
Debus adalah gedebus atau almadad yaitu
nama sebuah benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan kekebalan tubuh. Benda
ini terbuat dari besi dan digunakan untuk melukai diri sendiri. Karena itu kata
debus juga diartikan dengan tidak tembus.
5. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah
dan gambus. Tari Zapin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan lincah.
Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah Timur Tengah. Tari
Zapin biasa dipentaskan pada upacara atau perayaan tertentu misalnya : khitanan,
pernikahan dan peringatan hari besar Islam lainnya.
6. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa
maupun huruf arab yang berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi
ajaran kebatinan masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan
unsur-unsur Islam.
7. Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan
masjid, seni ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang di bangun di Indonesia tidak
serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan
antara Islam dan Hindu atau Jawa.
8. Arsitektur Masjid
Pada masjid agung Demak bentuk atapnya memiliki ciri atap yang
berbentuktumpang. Atap tersebut tersusun ke atas semakin kecil dan
tingkat teratas disebut dengan limas. Jumlah tumpang biasanya
gasal. Bentuk masjid seperti ini disebut dengan meru. Masjid lain yang memiliki
corak hampir sama dengan masjid Demak adalah Masjid Agung Banten, Masjid Raya
Baiturrahman dan masjid Ternate. Berbeda dengan masjid Kudus, dimana menara
masjid Kudus memiliki ciri khas Hindu sangat kuat dan tercermin dari bentuk
menara seperti candi.
9. Makam-makam para Raja
Hasil seni bangunan lainnya dapat terlihat dengan jelas pada
bentuk makam-makam para tokoh Islam di berbagai tempat. Di beberapa wilayah
seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera terdapat nisan yang terpengaruh oleh
adat setempat. Pengaruh budaya arab dapat terlihat dari beaneka ragam hiasan
pada nisan. Selain itu, bentuk gapura makam para Sunan atau tokoh Islam lainnya
berbentuk Candi bentar atau kori agung merupakan corak pintu yang dikenal pada
zaman sebelum Islam ke Indonesia.
10. Seni kaligrafi
Ditunjukkan dalam bentuk hiasan yang berbentuk manusia atau
hewan yang bertuliskan arab. Dalam kaligrafi tersebut selain diperindah bentuknya,
juga berisi tentang kalimat-kalimat suci yang menyangkut tentang Tauhid. Karya
sastra juga ikut mewarnai perkembangan Islam di Indonesia. Seni sastra yang
berkembang dipengaruhi oleh hasil budaya dari Persia dan seni sastra pra-Islam.
Karya sastra pada masa kerajaan Islam adalah Hikayat, babad, syair dan suluk.
C. Tradisi
lokal yang bernafaskan Islam
Banyak tradisi-tradisi
lokal bangsa Indonesia sudah mengandung nilai-nilai keislaman. Diantara
tradisi-tradisi tersebut adalah :
1. Penanggalan hijriyah
Masuknya agama Islam ke Indonesia, secara tidak langsung
membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Agama Islam menggunakan perputaran
bulan, sedangkan kalender sebelumnya menggunakan perputaran matahari. Perpaduan
antara penanggalan Islam dengan penanggalan jawa adalah sebagai berikut :
No
|
Nama bulan dalam Islam
|
Nama bulan dalam Jawa
|
1
|
Muharram
|
Sura
|
2
|
Safar
|
Sapar
|
3
|
Rabiul awwal
|
Mulud
|
4
|
Rabiul akhir
|
Ba’da mulud
|
5
|
Jumadil awal
|
Jumadil awal
|
6
|
Jumadil akhir
|
Jumadil akhir
|
7
|
Rajab
|
Rajab
|
8
|
Sya’ban
|
Ruwah
|
9
|
Ramadhan
|
Pasa
|
10
|
Syawal
|
Syawal
|
11
|
Zulqaidah
|
Kapit
|
12
|
Zulhijjah
|
Besar
|
2. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian besar umat
Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari
acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah saw. Puncak
acara biasanya terjadi pada tanggal 12 rabiulawwal, dimana tanggal tersebut
Rasulullah saw dilahirkan.
3. Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan.
Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan
Hamengkubuwana ke-1. Grebek dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem
berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan 3
tahun sekali yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan setiap
tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul
Qadr, kedua grebek besar, diadakan setiap tanggal 10
dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga grebek
maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi
Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebek adalah
kota Solo, Cirebon dan Demak.
4. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik
keraton. Pertama kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana
penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu
setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang
berisi tentang agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi
dengan membaca syahadatain.
5. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam
tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton
Surakarta dan Yogyakarta.Selikuran berasal dari kata selikur atau dua
puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam
lailatul qadar, yang menurut ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3
terakhir bulan ramadhan.
6. Megengan atau Dandangan
Upacara untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan
utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid sebagai tanda bahwa besok hari
sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua wajib melaksanakan puasa. Upacara
tersebut masih terpelihara di daerah Kudus dan Semarang.
7. Pesta Tabot
Upacara untuk memperingati gugurnya Husen bin Ali ra. Husein
gugur saat mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta ayahnya yang pro pada
khalifah Ali bin Abi Thalib. Pesta tabuik diselenggarakan di Sumatera dengan
pertunjukan berbentuk prosesi benda ritual.
8. Suranan
Suranan dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada
bulan tersebut masyarakat berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka
membagikan makanan khas berupa bubur sura yang melambangkan
tanda syukur kepada Allah swt.
D. Apresiasi
terhadap seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Seni budaya dan tradisi
lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap
penyebaran agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam, maka kamu harus
mampu mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi
terhadap seni budaya dan tradisi tersebut adalah denganmerawat,
melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil
karya para pendahulu.
1. Pernikahan
Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab qabul biasanya
diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi dalam upacara pernikahan atau
resepsi menggunakan budaya jawa. Sebagaimana bisa kamu lihat, ketika ada
pengantin perempuan sebelum akad nikah diadakan siraman kembang setaman,
kemudian dalam rumah untuk resepsi ada hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga.
Didepan gapura juga ada janur kuning dan lain sebagainya.
2. Lelayu atau kematian
Kewajiban umat Islam terhadap orang Islam yang meninggal ada
empat yaitu memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan. Keempat ini
harus segera dikerjakan agar si mayit merasa tenang dialamnya.
Tradisi di Indonesia ketika ada kematian atas seorang Islam,
maka akan diadakan pembacaan talqin dan tahlil. Hal ini bertujuan untuk
mendoakan agar arwah yang meninggalkan dunia selamat dan diterima disisi-Nya.
Tradisi selanjutnya adalah menyelenggarakan upacara selamatan atau mendoakan
pada waktu tertentu, seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000
harinya.
3. Kelahiran
Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni .
artinya upacara itu diadakan ketika kandungan seorang wanita mencapai umur 4
bulan. Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk
melindung bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, namun
Islam mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon
bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan ditentukan takdirnya baik
rejeki, jodoh dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4 bulanan ini diadakan
sedekah dan pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an.
Kemudian pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa
dimana kandungan sudah siap untuk menerima segala proses kehidupan di dunia.
untuk itulah diadakan tradisi pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah
satu cara untuk menolak balak. Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan
upacara sepasaran atau lima hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan
membagikan masakan kudapan kepada tetangga. Dalam Islam sebelum makanan
dibagikan ada tradisi membacakan doa. Setelah itu pada hari ke tujuhnya
diadakan akikah, hal ini bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya
menyembelih hewan kambing untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang
masih banyak masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu.
Nama :
Erliana Dwi Widiastuti
Kelas :
X MIA 2
No. Absen : 10